“Tititk Itu Menghempaskanku”

Senin, 05 Maret 2012


by: Desi Widiasari

          Aku menyadari bahwa hidup seseorang tidak akan beruntung pada semua hal, karir, keluarga, pertemanan, pendidikan, cinta persahabatan, dsb
Aku merasa sebagai orang yang tertinggalkan waktu
Aku berhenti pada suatu titik, sebuah titik yang menghempaskan aku,
suatu titik yang membuatku harus melewati kurun waktu yang begitu lama untuk melewatinya. Kenapa aku merasa titik ini membuatku merasa sebagai seseorang yang sangat tidak beruntung
Ketika aku mengingat titik-titik dalam hidupk yang lalu, yang telah aku lalui, yang telah membawaku pada titik ini, begitu menggembirakan dan berupa kenangan yang sepantasnya aku ingat
Berlalu sedikit ke masa laluku…………………….

Ketika aku ingat bahwa aku memilki seseorang yang begitu sempurna bagiku, keluarga yang amat sangat menyayangiku, masa-masa kecil yang menggembirakan aku lalui bersama kedua saudaraku mala dan putra….ketika aku beranjak dewasa aku memiliki teman-teman yang menyenangkan, aku tumbuh menjadi manusia yang hampir setiap keinginnku tercapai,,,,aku lulusan dari sekolah favorit, yang bahkan orang-orang sulit masuk kedalamnya….aku lulus dari SMP dan SMA favorit di kotaku, ketika aku lulus SMA aku mampu masuk ke perguruan tinggi ternama sesuai yang aku inginkan…tinggal aku yang menentukan kemana kaki ini harus melangkah.
Aku melangkahkan kaki diiringi dengan sosok perempuan yang begitu sempurna. aku kenal dari dia kecil, dari SMP bahkan SMA aku bersama dia, bahkan sebagian besar kehidupan kuliahku,,,, aku habiskan bersama dia.
Kemana aku pergi selalu ada dia,….aku sudah sangat yakin bahwa dia adalah jodohku, baynyak orang bilang bahwa garis wajahku sudah mirip dengan dia, keluargaku dan keluarga dia sudah saling mengenal….
Titik yang penuh dengan pesona dunia itu membuatku terlena, dan membuatku lupa diri untuk tidak pintar-pitar memanfaatkan waktuku…….
Aku tertinggal….
Dan aku terlalu asyik menikmati kesenanganku
Aku bukan orang yang bodoh, aku bukan orang yang lemah dalam memahami sesuatu, bahkan aku orang pintar yang mampu lolos dalam beberapa perguruan tinggi kala itu…
Tapi aku adalah orang yang sejenak terlena oleh keadaan dan ketika aku tersadar waktu sudah begitu jauh meninggalkan aku
Ketika aku tersadar…semua telah berlau…..dia yang selalu mndampingiku
Telah lulus terlebih dahulu, hingga dia mndapatkan pekerjaan sesuai yang dia inginkan
Menjadi wanita karir yang begitu cekatan dan auranya begitu terpancar bahwa dia sangat cocok menjalani pekrjaan itu
Ketika aku membuka mata…
Dia pergi………….
Pergi bersama orang lain…
Kebersamaan yang telah aku lalui selama 9 tahun…hilang hanya krena aku terlalu lama terlelap dalam buaian dunia yang begitu mengasyikkan…hingga aku lupa untuk memanfaatlan waktuku.
Suatu ketika aku diajan dia pergi ke alun-alun kotaku….aku bergegas oleh ajakan itu…tak pernah terpikir olehku bahwa aku akan dihempaskan pada hari itu
“lebih baik hbungan kita diakhiri sampai disini”
“jangan melarangku untuk pergi,  Dan aku telah mnemukan orang lain yang bisa menerima aku apa adanya. Cepat selesaikan skripsimu..aku yakin kamu bisa melakukan lebih abaik”
Aku terdiam, dan aku tak mampu berucap apapun, untuk menjawab pertanyaan dia…..
Semua itu tidak berlalu begitu saja…..Aku tidak percaya ini semua terjadi padaku.
Dan ketika aku tersadar….
Aku merasa bahwa aku berada pada titik yang menghempaskan aku
Aku berusaha meraba titik ini, mengartikan, memberi simbol-simbol kehidupan, tapi aku tak mampu, au tak bisa mngartikannya. Aku terlalu sakit dan aku terlalu jatuh dalam jurang yang bagiku begitu dalam
Ku baru sadari bahwa aku laliai dan aku telah ditinggalkan
Aku berusaha mengelap mataku,
Berusaha menepuk-nepuk pipiku
Awww sakit…………………
Ternyata ini nyata, ternyata ini bukan mimpi
Dia…dia…dan dia
Yang selama ini mendampingi aku…..kini telah pergi berbahagia dengan orang lain..yang tentunya lebih baik dari diriku saat itu
Sakit…roda kehidupanku ini berhenti untuk beredar…
Tapi…aku cinta…aku sayang dan aku ikhlas
Aku tak mampu melarangnya dia pergi, kerena kata-kata dia yang selalu aku ingat adalah ketika dia memintaku untuk melepasnya,,,untuk membiarkan dia pergi….,iya…dan aku lepas…meskipun sakit….
Setelah aku ketahui siapa lelaki itu, aku tidak memarahinya, aku tidak datang padanya dan melakukan kekarasan fisik padanya, seperti laki-laki lain yang berjuang mempertahankan kekasihnya…
Aku melepasnya karena cinta ini tulus, dan tak pernah memaksa…tak pernah berharap lebih….
Aku tahu setiap keputusan tidak ada yang salah, dan aku tahu dia yang aku kasihi tidak pernah salah. Dia berbuat seperti itu benar bagiku, karena  dia punya alasan, aku yang belum mampu seperti yang dia harapkan, dan aku yang telalu terlena oleh kesenanganku sendiri…..meskipun alasan itu sulit aku terima. Tapi aku ikhlas dan aku bersaha memendam dalam-dalam rasa sakit ini. Yang selalu aku pertanyakan dalam fikiranku”kenapa dia tidak bersabar sedikit saja untuk menungguku?kenapa dan kenapa?
Hanya itu yang selau aku tanyakan…..
Aku tidak gagal, tapi aku hanya terlambat untuk memperoleh kesuksesan.
Aku berusaha bangkit, mencoba merangkak, aku belajar berdiri seperti awal mula aku belum mampu berdiri, ketika aku sudah berdiri…aku belajar melangkah kan kaki ku secara perlahan…langkah demi langkah yang aku ikuti tak pernah aku rencanakan…garis yang telah tertulis dalam takdir hidupku tak pernah aku ingkari…
Aku lalui dan aku lewati semua secara perlahan, sembari aku menata hati, menata tatapanku akan masa depan, menata karir apa yang hendak aku capai….
Aku suadah hampir berhasil berdiri, mungkin perlu pembiasaan saja….
Aku lulus, aku lulus……dan aku mampu membuktikan aku bisa,,,bukan hal sulit bagiku mendapatkan kata lulus,,,,,hanya saja aku yang teledor tidak memanfaatkan waktu dan terlalu bersantai menghadapi roda kehidupan ini…..
Aku melanjutkan garis langkah yang harus kulalui……melamar pekerjaan seperti orang-orang lain….seperti teman-temanku yg lain yg telah lulus sebelumku….meskipun aku ketahui banyak teman-temanku yang belum lulus…tapi aku tetap saja merasa tertingal.
Memang sulit sulit untk melamar pekerjaan…omku pnya relasi dan dia bekerja pada sebuah perusaah besar yang sesuai dengan jurusanku…teta[I aku juga melewati tes yang membuktikan bahwa aku layak dan aku memiliki kemampuan untuk diterima pada pekerjaan itu…..
Dan aku diterima…garis langkah kehidupan…membawaku pada kota padat..kota metropolitan…yang tak pernah aku bayangkan akan bekerja pada kota yang penuh dengan kemacetan seperti ini
Aku merasa telah meloncat…dari batu kecil ditepi pantai…dan aku meloncat jauh batu karang yang begutu besar tetepian lautan..
Aku mnjalani kehidupan yang penuh dengan kedisiplinan. Aku menjalani kehidupan yang berbeda 180 derajat dari kebiasaanku senelumnyaa…tidak ada bersantai…tidak ada memanjakan diri. Semua orang sibuk, orang-orang disini memiliki disiplin tinggi dan semua orang menggadaikan waktu bersenang-senang  dan bersantainya untuk sebuah pekerjaan.
Aku merasa sepi di kota ini…aku merasa telah mengalami metamorphosis sempurna yang begitu cepat dari aku yang dahulu.
Tapi..
Kenapa tidak ada rasa senang atas pencapain yang telah aku lalui
BIASA.. dan semua tersa begitu biasa bagiku…
Kenapa? Kenapa aku mati rasa seperti ini…tak ada yang terkesan…setelah aku merasakan hal yang begitu menyakitkan itu dan hal tersakit yang tak pernah ak lupakan….dan kini yang tersisa bahwa aku merasa telah mati rasa….semua hal yang terjadi dalam hidupuku adalah BIASA SAJA…
 Aku membuktikan bahwa aku bukan orang yang sia-sia, dengan pencapaianku ini. Tapi aku tak pernah berani mengubungi dia….
Dia yang suadah bahagia…
1 tahun berlalu…tapi aku tak pernah bisa melupakan dia…bayang-bayangnya masih lekat menempel dalam pelupuk mataku…sulit aku untuk lupakan dan sulit,.,sangat sulit untuk menghapus ingatanku tentang dia.
Hingga ku ketahui,…dia melangkah ke pelaminan bersama lelaki itu…lelaki yang telah merubutnya dari dekapanku…
Betapa kacaunya aku pada hari itu…hari bahagiamu….
benar-benar hancur dan aku merasa harapanku selama ini yang aku simpan untuk  kembalinya dia kedalam pelukanku…ternyata tidak…tidak kembali dan dia ternyarat benar-benar  pergi dari hidupku
Aku berfikir bahwa dia adalah jodohku…dan ketika dia menikah…berarti garis takdir hidupku membawa ku melangkah untuk hidup sendiru, aku berfikir bahwa aku tidak akan menikah dan aku ditakdirkan untuk menghabiskm sisa waktuku untuk sendiri.
Aku terdiam…aku merenung…dan aku memikirkan baik-baik tentang garis hidupku
Aku rasa semua itu salah…dan aku mersa menjadi orag yang bgtu aneh…ketika aku berfikir seperti itu
Ketika aku berfikir seperti itu,,,aku akan jauh melangkah jauh dr peradaban manusia…..menjadi manusia terasingkan….
Aku mengerti…Aku tidak akan mampu hidup tanpa orang lain…
Dan aku saat ini sangat sadar akan hal itu bahwa aku tidak akan bisa hidup tanpa orang lain.
Aku sekarang belajar untuk selalu mensyukuri hidupku, dan hidupku akan terus berjalan. Begitulah aku yang berusaha terus mlewti garis hidupku, aku tidak tahu seperi ap kehidupanku kelak. Yang aku lakukan kini hanyalah mengikuti garis takdir hidupku dan berusaha untuk menjadi lebih baik.




0 komentar: